Dari sisi ilmiah tentu saja sudah banyak pendapat yang menjelaskan
tentang kandungan air zamzam ini. Sumur ini memiliki kedalaman sekitar
30.5 meter. Pada kedalaman 17 meter ke bawah, sumur ini menembus lapisan
bebatuan keras yang berupa bebatuan beku diodit. Batuan beku jenis ini
memang agak jarang dijumpai di Indonesia maupun di Jawa, namun sangat
banyak dijumpai di Jazirah Arab. Pada bagian atas batuan ini dijumpai
rekahan – rekahan yang juga memiliki kandungan air. Dulu ada yang mnduga
retakan ini menuju laut Merah. Tapi belum ada laporan geologis lebih
lanjut.
Hasil pemompaan sumur zamzam ini dilaporkan mampu mengalirkan air sebesar 11 – 18.5 liter / detik, dan per-menitnya bisa mencapai 660 liter atau 40.000 liter per-jam! Menurut SGS (Saudi Geological Survey), posisi kota Mekah yang terletak di lembah dengan luas cekungan 60 Km persegi, tentunya tidak terlampai luas sebagai sebuah cekungan penadah hujan. Curah hujan di Mekah sendiri hanya 10 cm per-tahun, tentunya sangat tak masuk akal jika di dalamnya terkandung sumber amta air bersih yang luar biasa deras, berkhasiat dan kaya mineral.
Dalam bukunya The True Power of Water, karya Dr. Masaru
Emoto dari Universitas Yokohama Jepang mengatakan bahwa air Zamzam ini
memiliki sifat sensitif namun juga reaktif. Jika dibacakan padanya kata –
kata yang baik, air akan bereaksi positif. Sebaliknya, jika diberikan
kata – kata buruk, maka air juga akan bereaksi sesuai sifat dan makna
kata – kata tersebut.Hasil pemompaan sumur zamzam ini dilaporkan mampu mengalirkan air sebesar 11 – 18.5 liter / detik, dan per-menitnya bisa mencapai 660 liter atau 40.000 liter per-jam! Menurut SGS (Saudi Geological Survey), posisi kota Mekah yang terletak di lembah dengan luas cekungan 60 Km persegi, tentunya tidak terlampai luas sebagai sebuah cekungan penadah hujan. Curah hujan di Mekah sendiri hanya 10 cm per-tahun, tentunya sangat tak masuk akal jika di dalamnya terkandung sumber amta air bersih yang luar biasa deras, berkhasiat dan kaya mineral.
Secara hydrologi, Zamzam hanyalah sumur biasa sehingga tetap memerlukan perawatan untuk menjaga kualitas higienis air dan lingkungan sumur, serta menjaga pasokan air supaya mampu memenuhi kebutuhan apalagi saat musim haji tiba. Jumlah jamaah haji ke Mekah dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Pada tahun 70-an hanya sekitar 400.000 per-tahun, lalu meningkat menjadi lebih dari sejuta jamaan di tahun 90-an, dan saat ini sudah lebih dari 2,2 juta jamaan berkunjung setiap tahunnya.
Lantunan doa yang terus diperdengarkan sepanjang zaman seperti yang terjadi pada sumber air Zamzam, dipercaya membuat air ini tak pernah surut bahkan kualitas molekul airnya bertambah bagus, seperti kristal heksagonal yang berpedar teratur dan berwarna indah (Masaru Emoto).
sumber: arts-id.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar